Home / Topik Alkitab / Hukum Allah

Hukum Allah

Hukum Allah berisi sepuluh perintah. Ada dalam Alkitab,” Keluaran 20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. 3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. 4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. 7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. 8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. 12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. 13 Jangan membunuh. 14 Jangan berzinah. 15 Jangan mencuri. 16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. 17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."

Apakah prinsip dasar dari hukum Allah? Ada dalam Alkitab,”Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan Taurat” (Roma 13:10).

Hukum Allah diringkaskan dalam kasih. Ada dalam Alkitab,’”Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah yang terutama dan yang pertama. Dan yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua inilah tergantung seluruh Taurat dan kitab para nabi’” (Matius 22:37-40).

Melalui Yesus, hubungan kita dengan hukum Allah dijelaskan. Ada dalam Alkitab,”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:17-18).

Hukum Allah memberikan petunjuk, bukan pembenaran. Ada dalam Alkitab,”Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah” (Galatia 2:15-16).

Adalah tugas kita untuk menurut hukum Allah. Ada dalam Alkitab, ”Sesudah semuanya kupertimbangkan, inilah kesimpulan yang kudapatkan. Takutlah kepada Allah dan taatilah segala perintah-Nya, sebab hanya untuk itulah manusia diciptakan-Nya” (Pengkhotbah 12:13, BIS).

Apakah hubungan hukum Taurat dan dosa? Ada dalam Alkitab,”Orang yang berbuat dosa, melanggar hukum Allah; sebab dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah” (1 Yohanes 3:4, BIS).

Apakah perlu untuk menuruti semua perintah Allah? Ada dalam Alkitab,”Orang yang melanggar salah satu dari hukum Allah, berarti melanggar seluruhnya. Sebab yang berkata, "Jangan berzinah," dialah juga yang berkata, "Jangan membunuh." Jadi, kalau kalian tidak berzinah, tetapi membunuh, maka kalian adalah pelanggar juga” (Yakobus 2:10-11, BIS).

Dapatkah kita mengenal Allah tanpa memelihara perintah-perintah-Nya? Ada dalam Alkitab, ”Orang yang berkata, "Saya mengenal Allah," tetapi tidak taat kepada perintah-perintah-Nya, orang itu pendusta, dan hukum Allah tidak berada di dalam hatinya. Tetapi orang yang taat kepada perkataan Allah, orang itu mengasihi Allah dengan sempurna. Itulah tandanya bahwa kita hidup bersatu dengan Allah. Barangsiapa berkata bahwa ia hidup bersatu dengan Allah, ia harus hidup mengikuti jejak Kristus” (1 Yohanes 2:4-6, BIS).

Apakah tujuan hukum Taurat? Ada dalam Alkitab,”Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan Taurat, karena justru oleh Taurat orang mengenal dosa”

Apakah kita diselamatkan karena memelihara hukum? Ada dalam Alkitab,”Jika demikian, apa dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan azas apa? Berdasarkan azas perbuatankah? Bukan, melainkan berdasarkan azas iman! Karena kami yakin bahwa manusia dibenarkan karena iman, bukan karena melakukan Taurat. Atau apakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga Allah bangsa-bangsa lain! Jika Allah memang satu, Dia akan membenarkan baik orang-orang bersunat melalui iman, maupun orang-orang tak bersunat melalui iman. Jika demikian, apakah kami membatalkan Taurat karena iman? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya” (Roma 3:27-31).

*BIS = Bahasa Indonesia Sehari-hari

Dapatkan Panduan Belajar Alkitab Gratis
Pernahkah Anda berharap untuk lebih memahami Alkitab? Mulailah sekarang...